17 Desember 2008

touring de jateng 08 part 2


team Pusbiktek Semarang lagi berpose dengan janda muda ...ehh soriiiii tapi kelapa muda.

touring de jateng 08

kemarin kami berencana untuk tilik bayi salah satu teman kami. berangkat dari asrama LPPU pukul 14.oo WIB, kami rombongan dengan menggunakan motor.paling tidak ada 7 motor dengan.sepanjang jalan saya sempat tegang, karena belum paham dengan jalan diwilayah jateng. sekitar jam 15.30 WIB. rombongan break di Alun-Alun Magelang (sekedar melepas lelah dan mendinginkan pantat yang super panas..he...he...he..). di Alun-alun kami beli oleh2 buat teman kami yang lucu.
pagi utuk-utuk kami siap berangkat, sama tuan rumah (pak Samsul) kami dijamu bebek goreng+sayur gori. sesudah makan pagi kami berpamitan dengan tuan rumah kemudian melanjutkan ke Pantai Ayah (Kebumen Selatan dekat dengan daerah Cilacap). disana kami break lagi sambil menikmati buah pisang yang kami bawa dari Kutowinangun. bisa dilihat tuh sebagai komting kami (Pak Lemon ...eh Pak Leman pake baju kotak-kotak lagi asik makan pisang). akhirnya kami pisah menuju tujuan masing-masing.tim Yogyakarta pulang lebih awal, sedangkan Tim Semarang masih touring lagi menuju Gua ....apa sih namanya lupa???

arah tak menentu tapi punya semangat

saat ini saya sedang merenungi perjalanan hidup. bulan-bulan ini sangat berat sekali, karena disaat uang saku menipis dan menghadapi ujian dengan materi yang sangat sulit bagi seorang Rial. ya mulai berhitung sampe berhitung lagi......

06 Mei 2008

nurani kita masih hidup?

Jika anda fikir hidup anda sengsara.. adakah sengsara anda sehebat si dia..






Jika anda merasa belajar itu beban, bagaimana anda melihat mereka?








Jika anda berfikir kerja anda susah, bagaimana dengan dia?









Jika anda berfikir hidup anda penuh cobaan, bagaimana dengan sikecil?









" Sebab itulah keindahan itu tidak semestinya baik; tetapi kebaikan itu pastinya indah.."

kudedikasikan buat Arida-Semarang, terima kasih..

BERAWAL DARI SENYUMAN



Pada umumnya hubungan yang baik diantara sesama manusia berawal dari sedapnya wajah ketika saling bertemu. Terlalu sulit membangun hubungan dengan orang lain dengan wajah cemberut. Penyedap wajah itu ada pada “senyum”.

Sebelum membahas lebih lanjut tentang “senyum” mari kita sepakati tentang sebuah kaidah: Bahwa segala perilaku kita sangat memungkinkan untuk di terjemahkan dalam kata-kata. Itulah rahasia dari kaidah bahasa Arab: “lisanul hal afshahu min lisanil maqal” ( Perilaku lebih fasih dari perkataan). Artinya pesan yang disampaikan melalui suatu sikap atau perilaku atau gerak tubuh lebih cepat ditangkap daripada kata-kata.

Kita ambil contoh misalnya sikap cemberut, atau masam muka, ia akan lebih cepat ditangkap oleh orang lain sebelum orang tersebut mengeluarkan kata-kata, bahkan tanpa berkata apapun orang lain sudah paham bahwa dia sedang tidak suka. Demikian juga sebaliknya ketika kita tersenyum terhadap saudara kita, maka orang lain akan langsung menangkap pesan bahwa kita senang bertemu dengannya.

Sikap cemberut dan senyuman, keduanya adalah gerakan ringan yang kalau diterjemahkan dalam bentuk kata-kata akan membutuhkan susunan kata yang cukup banyak. Cemberut kalau diterjemahkan kira-kira akan berbunyi: “Saya tidak suka kamu, saya tidak senang denganmu dan kamu tidak ada urusan denganku, aku muak dengan pekerjaan ini, aku kesal dengan semua ini” dan masih banyak kata lainnya yang bisa diwakili dengan sebuah gerakan kecil yaitu ”cemberut”. Demikian juga halnya senyuman, ia mempunyai makna: ”Saya menyukaimu, saya menghormatimu, saya peduli padamu, saya senang bertemu denganmu” dan kalimat lainnya yang bisa diwakili dengan sebuah senyuman.

Lalu kita renungkan, betapa agungnya Allah dengan menjadikan senyuman yang hanya berupa gerakan kecil tetapi mampu menjadi jembatan dalam tiap dan tingkat hubungan baik manusia. Senyuman itu telah mampu melanggengkan persahabatan, cinta kasih diantara sesama manusia. Tidak hanya itu, bahkan ia mampu mengubah hal-hal buruk menjadi baik, bahkan cukup dengan senyuman banyak orang mendapat hidayah tanpa perlu diskusi panjang lebar.

Karena itu bagi para dai, modal yang paling sederhana dalam berdakwah adalah senyuman yang merupakan simbol manis muka ( wajhun tholqun). Senyum memang hanyalah sebuah gerakan kecil tapi dia mampu memikat orang yang kita dakwahi. Rasulullah sangat menganjurkan umatnya untuk senantiansa berwajah manis dihadapan saudaranya dan salah satu pemanisnya adalah senyum: Senyummu pada wajah saudaramu adalah shadaqah demikian sabda nabi. Pada hadist yang lain beliau bersabda: setiap yang ma’ruf shadaqah dan termasuk dari yang ma’ruf itu bertemu saudaramu dengan wajah manis”.

Salah satu rahasia sukses dakwah Nabi adalah “senyumnya” yang menjadikan wajah beliau selalu sedap dipandang. Abu Darda’ meriwayatkan: ”Saya tidak penah melihat atau mendengar Rasulullah berbicara sesuatu kecuali dia tersenyum” riwayat lain dari Abdullah bin Al-Harist bin Jaza’ berkata : “Aku tidak pernah melihat seorangpun yang paling banyak senyumnya daripada Rasulullah saw.”. Senyum adalah simbul kelembutan hati seseorang. Karena itu sangat jarang sekali orang yang keras hatinya bisa tersenyum. Kelembutan hati inilah yang menjadikan beliau disukai dan dicintai para sahabatnya. Allah berfirman : "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu". …..(al-Imrom: 159)

Ciri orang yang keras hatinya adalah mempunyai dua kebiasaan yaitu cemberut dan banyak tertawa. Dalam kondisi bahagia waktunya akan tebuang sia-sia dengan berkumpul bersama orang-orang yang sama buta hatinya sehingga perkumpulan mereka adalah perkumpulan hura-hura yang penuh dengan gelak tawa dan gelak tawa mereka akan menambah keras hati mereka.

Keras hati yang dimaksud adalah jauh dari hidayah Allah SWT. Ketika mereka dalam kondisi susah dan banyak masalah, maka mereka menjadi orang yang paling kasar dan keras dalam menghadapi masalah, dan biasanya masalah bukan bertambah selesai tetapi malah bertambah, masalah kecil akan berubah dan berkembang menjadi masalah besar, bukan karena masalahnya besar melainkan karena cara menyelesaikannya bermasalah. Karena sulit sekali masalah - sekecil apapun - bisa di selesaikan dengan cemberut, kasar dan keras hati.

Sedangkan Orang yang lemah lembut memiliki dua kebiasaan yaitu banyak menangis dan tersenyum. Ketika mereka dalam kondisi tenang dan bahagia mereka menampakkannya dengan senyuman dan terkadang dengan tangis kebahagiaan. Ketika dalam kesedihan mereka menghadapinya dengan sabar dan terkadang diluapkan dengan tangisan dalam kesendirian.Bagi seorang dai, bermanis muka dengan senyum adalah segala-galanya sebelum melakukan segalanya, karena dari senyumannya yang tulus inilah terlihat kelembutan hatinya. Dari kelembutannya hatinya ia akan mampu -dengan izin Allah- mengait hati orang lain ke dalam barisan dakwah. Karena kata-kata yang keluar dan terbungkus dengan kelembutan hati, akan terdengar indah di telinga orang yang mendengarkannya. Tetapi jika yang membawakannya orang yang berhati kasar dan selalu menampakkan wajah cemberut, walaupun subtansi yang di sampaikannya sama akan terdengar menyakitkan dan membuat orang anti pati sebelum mendengar kata-katanya.

Orang Cina berkata: “Kalau tidak bisa tersenyum jangan jadi pedagang”. Kita berkata: “Seorang dai yang belum bisa tersenyum segeralah belajar tersenyum lalu sebarkan keindahan Dinul Islam dihadapan manusia". Wallahu A’lam.


Adhan Sanusi, Lc. *)
Penulis adalah Koordinator Program Diklat Mubaligh PUSDA .
disarikan dari web.www.grahadakwah.com

27 April 2008

TIPS RiNGan bagi super SIBUK




Kesibukan yang kerap sering terjadi, mungkin membuat anda tidak memiliki waktu untuk berolah raga. Akibatnya, berat badan anda meningkat dan resiko menderita penyakit semakin dekat d dan lebih parah kita diserang wabah ngantuk. Untuk mensiasati jadwal olahraga di sela-sela kesibukan anda tanpa harus mengganggu segudang kesibukan baik yang sekolah maupun kerja kantoran .

ada baiknya dicoba tips yang saya sarikan dari berbagai sumber.

Hari Senin,
Bawalah pedometer ketika berjalan kaki. Sebuah studi yang diterbitkan The International Journal Of Obesity menunjukkan bahwa berjalan kaki 9000 atau lebih langkah per hari, mampu mengurangi resiko menderita penyakit jantung, diabetes dan kanker.

Hari selasa,
Cobalah untuk berjalan kaki ke tempat kerja atau tempat lainnya. Berjalan dengan kecepatan 3 sampai 4 km per jam adalah kecepatan yang diperlukan untuk mendapatkan kesehatan jantung dan urat darah yang dibutuhkan untuk mencegah penyakit jantung.

Hari Rabu,
Cara lain untuk mengurangi resiko terkena penyakit jantung dan membakar lebih banyak kalori adalah berjalan-jalan di kantor. (caraka kaleeee.....)

Hari Kamis,
Letakkan beberapa barbel ringan di meja untuk anda angkat ketika sedang beristirahat. Atau ikatkan pemberat pada remote control TV.

Hari Jum'at,
Manfaatkan waktu menunggu anda. Berjalan-jalanlah di sekitar gedung kantor pada waktu istirahat. Tarik otot-otot tubuh ketika sedang duduk atau berdiri dalam barisan. Tarik perut hingga tulang belakang dan tahan dalam lima hitungan.

Hari Sabtu,
Daripada melewatkan olahraga rutin, lebih baik memperpendek waktu dan menambah intensitasnya untuk meningkatkan kualitas latihan anda.

Hari Minggu,
Sekali-kali rencanakan kencan dengan melakukan kegiatan olahraga bersama. Bersepeda atau bermain tenis bersama, bisa membantu menguapkan energi syaraf.

(disarikan dari KISS-Jessy Lee) didedikasikan untuk teman-teman di Surabaya


27 Maret 2008

Kelemahan Dia

Suatu hari saya sempat ditanya oleh beberapa teman, kenapa menikahi istri saya. Pertanyaan teman saya itu sangat wajar, karena saya menikahi ciptaan Allah yang umurnya 2 x lebih tua dari umur saya. Saat itu saya belum bisa memberikan jawaban yang pas, saya sendiri juga tidak tahu kenapa saya bisa feel sama sang istri. Istri saya sendiri juga tidak menjawab kenapa mau nikah dengan saya J..kami hanya bisa tersenyum jika ada pertanyaan itu lagi. Saat itu yang saya rasa adalah bagaimana bisa menjadi pelindung bagi istriku, meskipun bukan seorang penegak hukum.

Kami memperjuangkan anugerah dan saat ini kami menjalani anugerah itu, Mungkin rasa simpati sama karakter istri yang saat itu menerima banyak tekanan baik dikantor maupun dirumah. Meskipun sejatinya istri saya jenis orang yang keras kepala dan lumayan cerewetJ, maaf ya, sayaang..

Namun kemarin semua pertanyaan teman-teman saya yang bertahun-tahun ditujukan kepada saya terjawab sudah. Waktu saya menerima materi kuliah mekanika rekayasa, dosen saya sempat refreshing dengan bercerita bahwa beliau beberapa hari yang lalu didapuk menjadi pengantar pengantin. Padahal sang dosen beda iman dengan mempelai maupun dengan saya. Dan pada sesi pemberian nasihat kepada kedua mempelai, dosen saya sempat bertanya yang bersifat test kepada mempelai pria.

mas, apa yang membuat kamu mencintai dan menikahi istrimu, padahal dia tidak cantik dll?” tanya dosenku.

“saya mencintai dan menikahi istri saya, karena Tuhan memberikan kelemahan padanya dan saya tahu kelemahannya. Untuk itulah saya berharap dengan hadirnya diri saya, saya bisa menjadi pemimpin yang mengarahkan serta memperbaiki dan bukan menutupi kelemahan istri saya, supaya kelemahan itu menjadi sesuatu yang lebih baik” jawab mempelai pria dengan tegas. Terlihat sebuah jawaban yang jujur dan tanpa ”disetting” lebih dahulu. Begitu juga jawaban sang mempelai wanita.

Para undangan dan dosen saya sangat terkejut dan sempat meneteskan air mata. Sebab jawaban dari kedua mempelai diluar pikiran kebanyakan orang dan dijawab dengan tegas penuh tanggung jawab serta tidak sekedar asal bunyi (supaya terkesan romantis). Mayoritas suatu hubungan selalu berkata siap menerima kekurangan dan kelebihan pasangannya. Itupun masih tahap lip service untuk menyenangkan pasangan atau orang yang melihat kita. Namun pasangan ini sudah memberikan pencerahan sekaligus contoh bahwa suatu kelemahan bukan untuk ditutupi atau dijauhi, namun perlu adanya suatu kesadaran tinggi untuk menjadikannya menjadi suatu yang berharga melebihi kelebihan yang sudah dimiliki pasangan kita. Dosen saya kemudian berkata kepada saya.

mencintai seseorang karena kelemahan yang dimiliki pasangan kita, dan dalam niat tulus kita mencintai dan mau menikahinya untuk menjadikan kelemahannya menjadikan cahaya dalam mengarungi rumah tangga, 99% dipastikan akan langgeng dan bahagia dunia akhirat.

“namun jika dalam niat kita untuk memanfaatkan kelemahannya menjadi bahan komoditi penindasan disegala hal, 99% dipastikan hubungan tersebut tidak akan langgeng dan kita akan menemui kegagalan.”

Kalaupun terjadi akan menemui jalan terjal atau kegagalan meskipun niat kita tulus menjalani suatu hubungan, mungkin kita diberikan pengetahuan tentang keluarga, mari kita bermunajat kepada Pemberi Hati kita untuk diberikan petunjuk yang terbaik dan keihklasan.

Pergumulan ini mengajarkan saya untuk hidup makin dekat kepadaNya, untuk lebih peka terhadap suaraNya, untuk lebih menunduk sadar ketika saya ditegur, dan lebih mawas diri dalam menjalani kesempatan terakhir yang diberikan untuk menuju ridhoNya.

Insya Allah tulisan ini bermanfaat untuk saya dan saudara semua, mohon maaf masih banyak kekurangan dari segi tata tulis dan bahasa. Tulisan ini tanpa bermaksud menggurui siapapun dan Insya Allah tidak idealis tapi realistis, karena saya masih miskin pengalaman. Mohon saran dan saya membuka diri untuk sharing dengan saudara/sahabat semua. Semoga kita semua di anugerahi sebuah keluarga yang sakinah sesungguhnya dan keihklasan. Semoga Allah membimbing dan mengampuni saya atas khilaf (dunia suram saya) serta menuntun instropeksi diri yang nasuha menuju ridho Nya.Amin